Dalam beberapa waktu belakangan ini, bentuk permukaan dinding sudah mulai banyak berkembang. Plesteran dan acian pada dinding tidak harus selalu rata, lurus, dan licin. Model dinding dengan tekstur tertentu banyak dipakai sebagai penekanan bangunan.
1. Tali Air atau Sulur-sulur Model tekstur yang paling banyak dipakai yaitu jenis tali air atau sulur-sulur.'Tali air yaitu sebuah teknik menciptakan tekstur pada permukaan dinding bangunan. Tekstur ini hanya berupa cekungan atau pelengkap plesteran yang membentuk garis lurus. Jenis ini terbuat dari materi adukan dengan komposisi lebih banyak semen dan sedikit pasir. Proses pembuatannya menuntut keahlian, ketelitian, dan tingkat kesabaran yang tinggi. Sebelum menciptakan tali air, pastikan pasangan tembok yang sudah diplester dalam keadaan kering. Siapkan peralatan yang diharapkan menyerupai kayu dan garpu untuk mencetak
Untuk tali air dengan ukuran yang kecil (kira-kira l cm), sanggup memakai alat bantu garpu yang memang dikhususkan untuk menciptakan tali air, atau garpu untuk menggaruk tanah. Untuk ukuran yang besar (2cm-5cm) dipakai alat sebagai patokan lurus, semacam penggaris dalam ukuran yang besar. Tarik benang dan ukur memakai selang timbang sebagai panduan untuk menjaga biar tali air tetap lurus dan tidak melengkung. Selama ini hanya dikenal tali air yang membentang secara horizontal. Namun tali air ini juga sanggup dibentuk dengan posisi.
2. Relief Dinding sanggup juga dijadikan media untuk menciptakan karya seni dengan memakai model tekstur relief. Bentuk gambar yang terdapat pada relief sanggup merupakan sebuah illustrasi, penanda, lambang, atau tidak berarti sama sekali, berupa hiasan dengan bentuk binatang ataupun tumbuhan. Teknik pembuatannya yaitu dengan menggambar dan membentuk pada adukan plesteran yang sudah ditempelkan pada pasangan dinding tembok. Setelah itu dilakukan penghalusan dengan memakai acian. Teknik lainnya yaitu dengan menciptakan goresan pada materi kerikil alam yang keras, menyerupai kerikil candi dan kerikil palimanan. Kemudian kerikil ini ditempelkan sebagai materi pelapis dinding.
3. Kamprot Kamprot merupakan teknik melapisi pasangan dinding bata atau pasangan dinding tembok lainnya dengan adukan plesteran yang kasar. Teknik pembuatannya dengan cara melemparkan adukan plesteran melalui kawat ayakan pasir yang dibentangkan di depan dinding yang akan dikamprot. Plesteran dibiarkan mengering tanpa diratakan terlebih dahulu. Hasilnya, dinding yang dikamprot akan mempunyai tekstur yang kasar. Selanjutnya permukaan dinding ini diproses finishing memakai cat tembok.
4. Permukaan Maju dan Mundur Model penyusunan bata merah ekspos juga sanggup menciptakan tekstur yang unik pada dinding. Caranya, pasanglah kerikil bata dengan posisi yang seharusnya, rebah dan memanjang. Kemudian setiap lima buah bata, selingi dengan pasangan berposisi rebadan melebar, kemudian teruskan dengan posis rebah dan memanjang kembali. Dengan demikian akan terbentuk pasangan dindino bata merah ekspos yang menjorok keluapada beberapa bab permukaannya. Dinding pun berkesan maju dan mundur.
Bata merah ekspos dipakai biar tidak memerlukan plester dan acian untuk
finishing-nya.
5. Finishing Acian a. Finishing Acian Menggunakan Kuas Setelah diberi plester adukan semen dan pasir, proses pelapisan dinding sanggup dilanjutkan dengan teknik acian memakai kuas. Sapuan kuas pada acian dinding akan menjadikan tekstur berupa jejak yang cukup menarik. Dianjurkan untuk memakai jenis semen instan biar diperoleh hasil yang lebih baik, lebih rata, dan lebih rapi.
b. Finishing Acian Menggunakan Rol Proses ini hampir sama dengan teknik kuas. perbedaannya hanya pada penggunaan alat. Acian yang dipakai harus bersifat lebih cair biar sanggup dioleskan memakai rol. Teknik ini akan menghasilkan dinding dengan permukaan yang lebih rata tapi mempunyai tekstur.
6. Bentuk Custom-Made Banyak hal lain yang juga sanggup diterapkan pada proses pembuatan dinding, menyerupai membentuk tekstur dengan memakai kape dan plamir tembok. Beberapa contohnya, antara lain:
• Bentuk Cacing (curve), didapat dari plamir tembok yang dibentuk agak melengkung, pendek, dan menyebar secara merata pada dinding. Tampilannya seolah-olah terdapat ratusan cacing pada permukaan dinding.
• Bentuk Gelombang/Bentuk Sisik. diperoleh dari sapuan kape atau kuas dengan bentuk 1/2 bundar yang dipasang berbaris menyerupai sisik ikan.
• Bentuk-bentuk tekstur lainnya sanggup dibentuk bermacam-macam berdasar wangsit dan kreativitas kita.
Demikian artikel pada segmen "6 Model Dinding Bertekstur" ini. Semoga bermanfaat. Sumber http://www.kreasikaryacipta.com/